MAKALAH KONSEP-KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

MAKALAH
KONSEP-KONSEPN DASAR PERKEMBANGAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DISUSUN OLEH:
Desi Erawati
NPM: 13020211010
DOSEN PEMBINA:
EMILDA SEPRIDAWATI S.Pd, M.Pd,I
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SATRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN DAN SENI
SEKOLAH TINGGI KEJURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN PENDIDIKAN MERANGIN
Jl. JENDRAL SUDIRMAN KM 02
2013/2014

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdullilah penulis sampaikan kehadirat Allah s.w.t karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulisan makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan tepat waktu.
Makalah Konsep-Konsep Dasar Perkembangan ini merupakan hasil dari lima sumber yang sudah penulis kumpulkan dan dirinci dengan sedemikian rupa.
Penulis makalah ini dari mahasiswi yang dibimbing oleh Ibu Emilda Sepridawati S.Pd, M.Pd,I yang membina mata kuliah Perkembangan Peserta Didik di STKIP YPM BANGKO.
Makalah ini mengkaji dan membahas tentang konsep-konsep dasar perkembangan yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar khususnya pada usia remaja. Pemahaman ini dapat dijadikan dasar bagi pengembangan dan pembinaan pengetahuan keterampilan, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan remaja. Makalah konsep-konsep dasar perkembangan ini dimaksudkan untuk dijadikan acuan utama bagi mahasiswa/i yang sedang belajar mata kuliah perkembangan peserta didik.
Akhirnya penulis menyadari bahwa mkalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang dimaksudkan untuk menyempurnakan makalah ini.

MERANGIN, NOVEMBER 2013

PENULIS

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang Masalah 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan 5
B. Ciri-ciri Khas Remaja yangSedang Berkembang 6
C. Prinsip-prinsip Perkembangan 7
BAB III PENUTUP 11
A. KESIMPULAN 11
B. SARAN 12
DAFTAR PUSTAKA 13

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam bab ini akan membahas konsep-konsep dasar tentang perkembangan yang perlu dipahami oleh mahasiswa/i agar lebih mudah memahami uraian-uraian tentang perkembangan sebagai individu pada umumnya. Konsep- konsep tentang perkembangan manusia berlaku juga pada individu yang disebut remaja.
Perkembangan adalah suatu proses perubahan dalam diri individu yang bersifat kualitatif atau fungsi psikologis yang berlangsung secara terus menerus kearah yang lebih baik/progresif yang disebut kematangan.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perkembangan dan pertumbuhan?
2. Sebutkan prinsip-prinsip perkembangan?
3. Sebutkan ciri-ciri khas remaja yang sedang berkembang?
4. Apa yang dimaksud dengan prinsip kesatuan organisasi?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ciri khas pencarian identitas diri?

C. TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian perkembangan dan pertumbuhan yang dialami remaja.
2. Menjelaskan ciri-ciri khas remaja yang sedang berkembang.
3. Menjelaskan prinsip-prinsip perkembangan yang berlangsung pada diri remaja sebagai individu yang berkembang.
4. Untuk mengetahui konsep-konsep dasar perkembangan remaja.

BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan

1. Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif dan dialami setiap individu secara terus-menerus dan bertahap sepanjang hidup manusia.
Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa perkembangan mengandung arti sebagai berikut:
a. Perubahan fungsi psikologis atau perubahan bersifat kualitatif, artinya perubahan dapat dilihat dari kemampuan bertingkah laku lebih matang baik tingkah laku sosial, emosional, moral, maupun intelektual.
b. Perubahan itu merupakan proses yang berkesinambung dan terus menerus. Perubahan pada perkembangan bukan berarti secara tiba-tiba dalam waktu singkat tetapi perubahan yang terjadi terus menerus dan berkelanjutan serta bertahap-tahap sepanjang hidup manusia.
c. Perubahan yang mengarah kepada pencapaian kematangan. Kematangan adalah tercapainya kemampuan bertingkah laku secara fisik, social, emosional, moral, dan intelektual secara sempurna sesuai dengan tugas perkembangan pada periode perkembangan tertentu.

2. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat fisik dan dapat diukur secara kuantitatif (jumlah) pada diri individu. Misalnya: perubahan tinggi badan yang dapat diukur dengan meter, perubahan berat badan yang dapat diukur dengan kilogram.
Namun ada pakar yang mempergunakan istilah perkembangan dan pertumbuhan tidak terpilih-pilih seperti ini, tetapi memakai kedua istilah itu secara tumpang tindih, misalnya untuk perubahan fisik mereka menyatakan sebagai perkembangan dan perubahan psikologis menyebut pertumbuhan. Namun sebagai orang yang sedang mempelajari perkembangan sebaiknya, mempergunakan istilah itu sebagaimana mestinya seperti yang telah dijelaskan di atas.

B. Ciri-ciri Khas Remaja yang sedang Berkembang

Ciri-ciri remaja yang sedang berkembang cenderung digambarkan sebagai pemunculan tingkah laku yang negatif, seperti suka melawan, gelisah, periode badai dan tekanan, tidak setabil dan berbagai lebel buruk lainnya. Pendapat seperti ini cenderung dikemukakan oleh orang-orang yang memahami perubahan tingkah laku remaja dari kaca mata atau pandangan negatif karena orang-orang ini kurang memahami apa yang sebenarnya terjadi pada remaja yang sedang berkembang.
Menurut McCandles, 1970; Dusek, 1977; Bezonsky, 1981,
Bahwa remaja memperlihatkan tingkah laku negatif karena lingkungan yang tidak memperlakukan mereka sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan perkembangan mereka. Misalnya orang dewasa belum bisa menerima remaja sebagai individu yang lebih mandiri dalam menentukan atau mengarahkan diri mereka sendiri.
Pada periode remaja situasi psikologis, fisiologis, dan budaya makin penting pengaruhnya terhadap perkembangan individu dibandingkan dengan perkembangan individu sebelumnya (anak-anak) atau pada periode perkembnagn sebelum (dewasa). Terjadinya kegelisahan atau stress pada masa remaja adalah karena sambutan likungan yang kurang menyokong, menghargai dan mengakui keberadaan mereka yang sedang berkembang. Budaya yang kacau menimbulkan kekacauan perkembangan emosi, sosial dan kognitif mereka sehingga akan menimbulkan tingkah laku amoral.
Menurut Blair & Jones, 1964; Ramsey, 1967; Mead, 1970; Dusek, 1977; Besonky, 1981.
Menegmukakan sejumlah ciri khas remaja perkembangan remaja sebagai berikut:
1. Remaja mengalami perubahan fisik (pertumbuhan) paling pesat.
2. Mempunyai energi yang berlipat secara fisik dan psikis.
3. Perhatian mereka lebih terarah kepada teman sebaya (social competence).
4. Remaja memiliki keterkaitan yang kuat dengan lawan jenis (relationship) hubungan.
5. Periode idealis.
6. Menunjukkan kemandirian.
7. Berada pada transisi moralitas (morality).
8. Pencarian identitas diri otonomi (autonomy).
9. Insight (berwawasan).

Jadi, dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa tingkah laku negatif remaja bukan merupakan ciri perkembangan remaja yang normal, tetapi remaja yang berkembang memperlihatkan kemampuan bertingkah laku yang positif. Remaja memang memeperlihatkan tingkah laku yang khas sebagai tanda mereka berkembang sebagai remaja yang normal.

C. Prinsip-prinsip Perkembangan

Prinsip-prinsip perkembangan remaja adalah suatu kondisi yang berlangsung selama proses perkembangan berlangsung.

Prinsip-prinsip perkembangan adalah sebagai berikut:

1. Prinsip kematangan

Taraf kematangan kognitif, sosial, dan emosional, serta moral akan mempengaruhi prestasinya dalam sekolah. Remaja yang matang secara kognitif mampu memahami konsep-konsep abstrak, seperti nilai kebenaran yang murni, menghubungkan peristiwa sekarang dengan peristiwa yang akan datang. Prinsip kematangan yaitu: emosional, intelektual, sosial dan tanggun jawab. Kematangam remaja itu tidak sama. Tidak semua remaja mencapai kematangan kognitif yang sama walaupun umur mereka sama. Dikarenakan perbedaan pengalaman belajar dan perbedaan potensi yang dibawa semenjak lahir.
Jadi, sekolah harus memeberikan pelayanan yang sesuai dengan tingkat kematangan kognitif, sosial, dan emosional siswa pada remaja.

2. Prinsip Kesatuan Organisasi

Anak merupakan satuan kesatuan antara fisik dan psikis dan kesatuan komponen dari kedua unsue tersebut. Perkembangan aspek fisik atau psikis berkaitan satu sama lain dan saling mempengaruhi. Setiap aspek tidak berkembang secara sendiri-sendiri tetapi perkembangan satu aspek berpengaruh terhadap aspek yang lain.
Jadi, dalam proses belajar sangatlah penting untuk melibatkan sebanyak mungkin aspek fisik maupun psikis anak secara serempak agar hasil belajar yang maksimal dapat tercapai. Makin banyak alat indra anak terlibat dalam proses belajar makin mudah dan pahamlah siswa dengan apa yang dipelajarinya.

3. Prinsip Tempo dan Irama Perkembangan

Remaja berkembangan dengan tempo dan irama perkembangan sendiri-sendiri. Remaja memiliki tempo dan irama perkembangan yang berbeda dengan remaja yang lain. Ada remaja yang cepat dan ada pula yang lambat perkembangannya, misalnya, didalam satu kelas, ada remaja yang umumnya sama, namun kematangan berpikir mereka berbeda.
Tempo dan irama perkembangan remaja ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor pembawaan (potensi dasar) dan lingkungan. Makin tinggi potensi dasar makin cepat irama dan tempo perkembangannya apabila lingkungannya memberikan rangsangan yang sesuai. Sebaliknya, makin rendah potensi yang dimiliki anak ditambah lagi dengan lingkungan yang kurang memacu perkembangan tersebut, maka tempo dan irama perkembangan akan menjadi lambat. Banyak ahli yang berpendapat bahwa tempo dan irama perkembangan anak dapat di percepat oleh lingkungan dalam batas-batas tertentu. Atau sebaliknya tempo dan irama perkembangan yang telah terpola itu dapat menjadi lambat dan bahkan terlambat sama sekali jika lingkungan kurang sekali memberikan gizi kesehatan dan rangsangan pendidikan yang cukup.

4. Prinsip Kesamaan Pola

Prinsip kesamaan pola mempunyai beberapa implikasi dalam pelaksanaan pendidikan, yaitu sebagai berikut:
a. Pada umunya pendidikan dapat dilaksanakan secara klasikal terhadap remaja yang berumur kronologis sama.
b. Dapat dilaksanakan keseragaman pendidikan untuk anak tingkat umur kronologis tertentu.
c. Dapat disediakan alat-alat permainan tertentu yang dapat digunakan dari generasi ke generasi berikutnya untuk anak yang sebaya.
Jadi, prinsip ini mengemukakan bahwa anak sebagai manusia mengikuti pola umum yang sama dalam perkembangannya.

5. Prinsip Kontinuitas

Menurut prinsip kontinuitas, perkembangan berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan. Perkembangan pada periode awal mempengaruhi pencapaian perkembangan periode berikutnya. Jika tugas perkembangan pada periode awal dapat dicapai dengan sempurna, maka tugas perkembangan pada periode berikutnya dapat diselesaikan dengan baik.
Menurut Jersiled, 1963; mengemukakan bahwa para pendidik hendaknya berusaha untuk menghindarkan hal-hal yang mengganggu tercapainya tugas-tugas perkembangan sebelum remaja dan berusaha mencapai kondisi yang dapat memungkinkan tugas-tugas perkembangan pada masa remaja terselesaikan dengan sempurna agar tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa dapat diraih tanpa gangguan yang berarti.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif dan dialami setiap individu secara terus-menerus dan bertahap sepanjang hidup manusia.
Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat fisik dan dapat diukur secara kuantitatif (jumlah) pada diri individu.
Prinsip-prinsip perkembnagan yaitu: (1)Prinsip Kematangan seperti; emosional, sosial, intelektual, dan tanggun jawab. (2)Kesatuan Organisasi. (3)Tempo dan Irama Perkembangan. (4)Kesamaan Pola. (5) Kontinuitas.
Ciri khas remaja yang sedang berkembang adalah sebagai berikut: (1)Remaja mengalami perubahan fisik (pertumbuhan) paling pesat. (2)Mempunyai energi yangberlipat secara fisik dan psikis. (3)Perhatian mereka lebih terarah kepada teman sebaya (social competence). (4)Remaja memiliki keterkeitan yang kuat dengan lawan jenis (relationship). (5)Periode idealis. (6)Menunjukkan kemandirian. (7) Berada pada transisi moralitas (morality). (8)Insight (berwawasan).
Prinsip kesatuan organisasi adalah suatu kesatuan antara fisik dan psikis dan kesatuan komponen dari kedua unsur perkembangan aspek fisik dan psikis tersebut.
Pencarian identitas diri adalah suatu kekhasan perkembangan remaja untuk mengatasi periode transisi. Jadi, remaja memerlukan keyakinan hidup yang benar untuk mengarahkan mereka dalam bertingkah laku.
B. Saran
Dari penyusunan makalah ini penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sebagai penyusun berharap agar dari semua pihak dapat memberikan kritik dan saran untuk melengkapi kekurangan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hurlock E, B. (1991). Perkembangan Anak. Surabaya: Erlangga.
Mapiare, A. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Mudjiran, dkk. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Padang: HEDS-JICA.
Sumantri, mulyani dan syaodiah, nana. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sunarto dan Hartono, Agung. (2008).perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Published by

Dessi Erawati

I LOVE YOU MOM AND DAD

Leave a comment